
Himpunan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta berhasil menggelar program TCMCEM (Transforming Campus Motivation Through Critical Education Management) untuk menyediakan ruang pengembangan diri bagi mahasiswa baru, dalam meningkatkan kemampuan public speaking. Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kepercayaan diri, mendorong keberanian keluar dari zona nyaman, mempraktikkan keterampilan komunikasi lisan, serta membuka peluang diskusi dan jejaring yang bermanfaat.
Seminar yang digelar pada Sabtu, 23 Agustus 2025 mengusung tema “From Campus to Stage: Motivation Student Achievers through Public Speaking”, menghadirkan pembicara saudara Listiady Gustian, S.Pd., alumni Manajemen Pendidikan angkatan 2018, yang membagikan pengalaman dan strategi public speaking untuk menginspirasi mahasiswa baru.
Antusiasme peserta yang sangat tinggi terlihat dari banyaknya mahasiswa baru dari berbagai prodi seperti sastra indonesia, sejarah, pendidikan pkn, bimbingan konseling, pgsd, dan terutama prodi manajemen pendidikan ,terlihat jelas dengan hadirnya 115 peserta. Mereka aktif berpartisipasi, termasuk mengajukan berbagai pertanyaan & berbagi cerita selama sesi diskusi, menjadikan seminar ini salah satu kegiatan yang paling dinantikan.
Berbeda dengan tahun sebelumnya yang menghasilkan 89 esai, tahun ini peserta langsung mempraktikkan public speaking. Mereka menulis gagasan pada sticky note dengan tema “Dalam penggunaan teknologi di pendidikan, apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan?”, mendiskusikannya dalam kelompok, menyusun kerangka presentasi, menempelkan ide di Pohon Ohara (Ilmu Pengetahuan), dan akhirnya mempresentasikannya di depan audiens. Sesi praktik ini berjalan lancar, antusias, dan berhasil melatih keberanian mahasiswa berbicara di depan umum.
Dalam pemaparannya, Listiady Gustian, S.Pd., tampil percaya diri, antusias, humble, dan energik. Ia menekankan empat alasan mengapa public speaking penting: pertama, membangun personal branding, karena orang lain menilai kita dari cara kita berbicara; kedua, membuka pintu peluang dalam dunia akademik, organisasi, maupun karier; ketiga, membuat seseorang tampil menonjol di tengah kerumunan; dan keempat, menjadi salah satu keterampilan kepemimpinan yang penting
Saudara Gustian juga berbagi pengalaman masa kuliahnya, ketika mendapat tugas berbicara di depan kelas untuk mendefinisikan benda-benda sederhana di sekitarnya. Latihan tersebut, meskipun terlihat sepele, ternyata sangat melatih spontanitas, kepekaan, dan keberanian berbicara di depan umum.
Selain sesi pemaparan, kegiatan semakin berkesan karena dilanjutkan dengan praktik public speaking secara berkelompok. Para peserta tidak hanya menerima teori, tetapi juga langsung berlatih menyusun gagasan, mendiskusikan ide utama, menuliskan kerangka presentasi, dan menyampaikannya secara bergantian di depan audiens. Sesi ini berjalan lancar, penuh semangat, dan sukses memantik rasa percaya diri mahasiswa untuk tampil berani di hadapan orang banyak.
Seminar TCMCEM 2025 diharapkan membantu mahasiswa baru beradaptasi dengan kehidupan kampus melalui peningkatan kemampuan public speaking. Dengan praktik langsung dan pemaparan inspiratif dari Saudara Listiady Gustian, peserta tidak hanya memperoleh pemahaman, tetapi juga mampu mengaplikasikan keterampilan tersebut secara nyata, menguasai public speaking, dan mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan akademik maupun profesional.
